Dulu saat demam lagu rap ada rima yang bunyinya seperti ini, bosan ... Di rumah lagi sendirian, papa sibuk, mama arisan ... Ingat nggak? Pembaca yang masa mudanya di era 90-an tentu ingat dengan lagu rap yang dibawakan oleh Blake tersebut.
Tentu saja kondisi di atas tidak sehat, masing-masing anggota keluarga sibuk dengan urusannya masing-masing wajar saja jika hal tersebut membosankan. Nah, hari inipun terdapat kondisi sibuk yang tidak sehat tetapi lain lagi kulturnya.
Sekarang ini di dalam keluarga meskipun kumpul lengkap anggotanya di dalam rumah tetap saja membosankan. Apa pasal? Yang menjadi soal setiap orang dalam keluarga sibuk dengan gawainya masing-masing! Ayah sibuk dengan tablet-nya, ibu sibuk dengan blackberry-nya, anak-anak sibuk dengan smartphone Android-nya. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Pergunakan Gawai dengan Bijak, Yuk?! |
Itulah kecanggihan teknologi. Dengan kemajuan jaman, setiap orang kini bisa dengan mudah menggapai informasi dan komunikasi melalui gawai yang dimilikinya. Sebab kemudahan inilah menjadikan penggunanya terlena dan asyik sendiri. Bahkan dengan kemudahan informasi dan komunikasi jarak sudah takmenjadi soal. Hingga muncul istilah, teknologi kini menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh...
Hari ini gawai sudah semakin lengkap integrasinya. Ponsel pintar selain bisa online 24 jam per hari dan 7 hari per minggu semakin canggih saja sebab adanya integrasi dengan media sosial. Informasi dari seberang pulau atau negeri begitu cepat didapat oleh si pemegang gawai. Sebaliknya, informasi sebelah rumah terdekatnya tidak sadar kita melupakannya; seperti: tetangga sakit, atau ada yang meninggal terkadang luput dari penglihatan dan pendengaran. Sosial media kian marak saja, masing-masing memiliki jadwal pembaruan yang teratur; hal ini membuat sosmed semakin mempermudah penggunanya. Sebut saja; Facebook, Twitter, Instagram, Path dan lain-lain.
Di Indonesia Facebook yang merebak takterbendung penggunanya. Dimulai pada tahun 2008-an, sejak saat itu hingga kini pengguna fesbuk di tanah air semakin masif. Hingga Indonesia mendapatkan gelar sebagai pengguna FB dan Twitter terbanyak, masing-masing mencapai 52 juta dan 20 juta pengguna.
Inilah yang disebut sebagai budak teknologi abad 21, kemudahan teknologi, informasi dan komunikasi telah mematikan jiwa bergaul yang wajar di lingkungan sekitarnya. Pengguna gawai hari ini semakin masyuk dengan benda canggih yang dimilikinya tersebut. Ruginya, apabila gawai disalahgunakan penggunanya atau mengidap kecanduan gawai. Mereka akan merasa gelisah bila takmenyentuh gawainya.
Seorang pakar gawai dari ITB, Dr. Dimitri Mahayana pernah menyatakan bahwa, "Sekira 5-10% gawai mania sudah sangat terbiasa menyentuh gawainya 100-200 kali per sehari untuk mengirim SMS, pesan instan seperti BBM atau WA serta memperbarui status (Facebook atau Twitter)."
Kiprah pecandu gawai di dunia nyata tentu saja berkurang sebab mereka menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengutak-atik gawai paling tidak 4,8 jam sekali. Imbasnya, pekerjaan yang menjadi tugasnya akan terbengkalai atau akan sulit diajak berinteraksi. Apabila hal ini terus terjadi maka setiap orang yang menjadi gawai mania akan mengidap semacam sindrom yang biasanya terdapat pada anak-anak; Attention Deficit Disorder (ADD) hanya saja dalam kontek ini, pelecutnya adalah gawai.
Kiprah pecandu gawai di dunia nyata tentu saja berkurang sebab mereka menghabiskan banyak waktu hanya untuk mengutak-atik gawai paling tidak 4,8 jam sekali. Imbasnya, pekerjaan yang menjadi tugasnya akan terbengkalai atau akan sulit diajak berinteraksi. Apabila hal ini terus terjadi maka setiap orang yang menjadi gawai mania akan mengidap semacam sindrom yang biasanya terdapat pada anak-anak; Attention Deficit Disorder (ADD) hanya saja dalam kontek ini, pelecutnya adalah gawai.
Untuk itulah, mari mulai hari ini kita coba hindari hal-hal yang bisa menyebabkan kit kecanduan akan gawai, gatal bila takmenyentuh gawai meski sedetikpun! Bagaimana Caranya? Berikut ini beberapa kiat yang bisa kita lakukan dalam rangka Gawai Sehat.
- Gunakanlah gawai sesuai fungsi dasarnya. Pembaca, bila Anda ingin menggunakan gawai secara sehat, tahap awal yang bisa dilakukan adalah menjadikan gawai sesuai fungsinya. Jangan pernah melibatkan gawai dalam pekerjaan Anda. Bekerja proporsional, misalnya bekerja menggunakan komputer saat melakukan pengetikan jangan di smartphone. Tentunya kenyamanan pun akan terasa bila bekerja memakai gawai yang tepat; iPad, Laptop, atau komputer.
- Batasi komunikasi/Chatting. Banyaknya jejaring sosial online, seperti Yahoo Messenger, Blackberry Messenger, Whatsapp, Google Hangout dan lain-lain dapat membuat pengguna gawai larut dalam dunia maya 24 jam. Untuk itu, supaya tidak kecanduan saatnya Anda untuk membatasi komunikasi atau chatting dengan chat-messenger manapun.
- Lakukan peregangan. Asyiknya menggunakan gawai karena kemudahan di dalamnya terkadang melupakan penggunanya akan kesehatan organ tubuhnya. Misalnya pada pergelangan tangan, seringkali terasa pegal dan ngilu karena tanpa sadar sudah bekerja seharian mengendalikan gawai dengan menggunakan jari terutama jempol. Akibatnya otot menjadi tegang dan berpotensi mendatangkan gangguan kesehatan seperti; pegal pada bahu, tengkuk dan siku tangan. Untuk itu lakukanlah peregangan guna meregangkan beberapa otot yang kaku dan tegang karena seharian mengutak-atik gawai. Gerakanah leher ke kiri, ke kanan, ke depan, serta ke belakang. Lalu posisikan kedua telapak tangan saling berpegangan kemudian angkat ke atas. Gerakan ke depan, ke belakang serta ke samping kiri dan kanan. Masing-masing gerakan tahan dengan hitungan 1 - 5. Bila perlu Anda bisa lakukan sit-up, push-up, dan back-up.
Pembaca ... Pergunakan Gawai dengan Bijak, Yuk?!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar